Kejayaan Islam di Eropa
Islam menjadi kekuatan dominan di Eropa selama lebih dari 1200 tahun!
Dari abad ke-8 sampai abad ke-20. Kejayaan raja-raja Islam di Iberia
(Portugal, Spanyol, dan sekitarnya -
red) kemudian diteruskan oleh
Ottoman Turki (abad ke-13 sampai abad ke-20). Jadi, sebenarnya
pengenalan orang-orang Eropa terhadap Islam bukanlah baru.
Empat ratus lima puluh tahun negeri ini menjadi wilayah penting bagi
Islam di Eropa, tetapi hanya dengan pengamatan teliti dan detil Anda
melihat jejak-jejak Islam di Portugal. Jejak Islam di Portugal tentu
berkaitan dengan sejarah semenanjung Iberia sendiri. Dulu, tahun 2008
kami berkunjung ke Alhambra, Toledo, dan kami juga melihat bekas-bekas
kejayaan Islam yang dahsyat di sana.
Fakta ini banyak tidak diketahui oleh kita, dan bahkan berusaha
dilupakan orang-orang Eropa sekarang. Ketika kekhalifahan di Iberia
pudar pada abad ke-12, kekhalifahan Ottoman Turki bangkit dan berjaya
sampai 1923. Negeri ini 450 dikuasai bangsa Moor, dari Afrika Utara,
tetapi mengapa seolah-olah terhapus dalam ingatan?
“Orang Iberia memang ingin menghapuskan kenangan yang merendahkan mereka
sebagai bangsa penjelajah hebat dan menguasai pelayaran dunia di abad
15 dan 16, terutama dari bekas-bekas peninggalan orang-orang Moor”, kata
staf lokal yang mendampingi kami.
Maksudnya, negeri ini pernah dikuasai Islam selama hampir 5 abad, dari
abad ke-7 sampai abad ke-12. Tidak hanya di Portugal, Islam juga
menguasai Spanyol, dan seluruh semenanjung Iberia dan sekitarnya. Bahkan
lebih lama: 800 tahun! Dulu ketika kami berkunjung ke Granada,
Alhambra, Toledo, dan kami melihat bekas-bekas kejayaan Islam yang
dahsyat di sana.
Sejarah Islam di Portugal
Beberapa abad, sejak tahun 711 - 1249 Portugal di bawah kekuasan Muslim
yang berasal dari Moor, Afrika Utara. Islam memengaruhi Portugal dari
seni dan bahasa. Ratusan kata-kata Portugis berasal dari Arab.
Panglima Muslim
Tariq ibn Ziyad
dari dinasti Umayyad menaklukkan Iberia tahun 711 dari tangan raja
Visigoth. Kemudian Islam menyerbu Cordoba dan Toledo, ibukota
Visigothic. Pada tahun 714 Panglima Musa ibn Nusair menyerbu Saragoosa,
Leon dan Astorga. Kemudian Évora, Santarém, dan Coimbra direbut 716.
Islam hanya memerlukan waktu 5 tahun menguasai seluruh Iberia. Daerah
taklukan disebut
Al Andalus
(Andalusia). Pada abad ke-10 Islam menjadi agama mayoritas di Iberia.
Orang Yahudi yang dilindungi penguasa Muslim juga berjaya.
Tetapi, di Lusitania tentara Muslim bertengkar. Algarve masih menyimpan
bekas peninggalan Islam yang kuat, karena mereka bermukim di sana.
Banyak orang Visigoth, terutama petani yang masuk Islam. Bangsawan yang
menjadi Muslim diangkat menjadi gubernur. Orang Yahudi, sejak dari dulu,
senang berdagang dan hidup di dunia akademis.
Di Andalus, nama Iberia bagi Muslim, Islam jaya selama 250 tahun di
bawah komando Khalifah Kordoba. Kordoba makmur, berkuasa, berbudaya,
karena para khalifah mendirikan sekolah, perpustakaan, pusat riset dan
keilmuan, termasuk matematik. Mereka juga menurunkan gaya arsitektur
yang disebut arabesque decoration. Mereka juga mengembangkan
pertambangan, membangun perdagangan dan industry, irigasi yang hebat,
taman-taman yang indah.
[Masa kekuasaan Islam di Iberia dimulai sejak Pertempuran Guadalete,
ketika pasukan Umayyah pimpinan Thariq bin Ziyad mengalahkan orang-orang
Visigoth yang menguasai Iberia. Awalnya Al-Andalus merupakan provinsi
dari Kekhalifahan Umayyah (711-750), lalu berubah menjadi sebuah
keamiran (750-929), sebuah kekhalifahan sendiri (929-1031), dan akhirnya
"taifa" yaitu kerajaan-kerajaan kecil pecahan dari kekhalifahan
tersebut (1031-1492).]
Masa keemasan akhirnya berlalu. Pada abad kesebelas para bangsawan
Muslim telah menjadi kaya dan berkuasa. Mereka membebaskan diri dari
kekuasaan Khalifah dan membentuk kota-kota yang independen (taifa),
seperti para emir di Badajoz, Mérida, Lisbon, and Évora. Maka, kaum
Visigoth yang bersembunyi di pegunungan melihat kesempatan. Akhirnya
Iberia kembali direbut oleh Kristen. Sampai tahun 1236 kekuasaan Islam
hanya tinggal di Granada.
Keberhasilan di Iberia mendorong pasukan Muslim masuk ke Prancis. Pada
awalnya cukup kuat perlawanan pasukan Prancis, seperti Battle of
Toulouse (721), meskipun akhirnya pada tahun 725 pasukan Muslim berhasil
menguasai Autun. Pertimbangan strategis menyebabkan mereka mundur pada
tahun 732, kembali ke Andalusia. Mereka bertahan di Swiss sampai abad
ke-10, dan merebut Sisilia, menyerang Roma pada tahun 846 dan menguasai
Pisa pada tahun 1004. Di Sisilia, Muslim yang menguasai sejak invasi
Arab dan Moor pada tahun 827 sampai tahun 1072.
Pada akhirnya, kekuasaan Islam berakhir di Spanyol ketika Emirat Granada
menjadi bagian dari Kerajaan Castile sejak tahun 1238 sampai Perang
Salib selesai pada tahun 1492 dan Muslim terusir atau dipaksa menukar
iman atau dibunuh dari Castile pada tahun 1609 dan dari seluruh wilayah
Spanyol pada tahun 1614.
Namun, di daerah Balkan kekuatan Ottoman yang bangkit di abad ke-13
mulai berjaya. Telah lahir superpower Islam yang baru. Ottoman berkuasa
di daerah Balkan dan sekitarnya, di Asia Barat dan Afrika Utara selama
kl. 500 tahun.
In the Aftermath
Pasukan Kristen setelah memukul pasukan Muslim di Eropa mulai abad ke-13
kembali menguasai Iberia dan selatan Italia. Pada saat itu orang-orang
Eropa menemukan “treasures” yang sangat berharga: peradaban Islam.
Apa warisan terbesar Islam di Eropa? Islam mewariskan Eropa dengan seni,
pertanian, ekonomi dan perdagangan, filsafat, matematika, kedokteran,
dan iptek. Hasilnya : rennaisance Eropa abad ke-12. Seluruh buku dan
teks tentang kemajuan Islam itu diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa
Eropa, termasuk buku karya Plato, Aristoteles, Socrates yang telah
lenyap karena dipandang oleh Gereja sebagai bid’ah.
Orang-orang Eropa mengatakan, berkat peradaban dan kemajuan Islam mereka menemukan kembali akar budayanya.
Bersamaan dengan pudarnya kekuatan Islam di Iberia dan Eropa Selatan,
nun di timur sana di Constantinople telah mulai bersinar emporium Islam
baru: Ottoman. Belajar dari kejayaan Islam -dan keruntuhannya di Iberia
dan Eropa Selatan-Ottoman kemudian menjadi pusat interaksi antara
peradaban Timur dan Barat selama 6 abad, menjadi semacam penerus
Imperium Byzantium, tetapi versi Islam.
Kerajaan Ottoman bangkit di akhir abad ke-13 (1299), mencapai puncak
kejayaan pada abad ke-16 dan ke-17, baru lenyap pada awal abad ke-20
(1923), setelah berakhirnya PD I. Pada puncak kejayaannya, Ottoman
menguasai 3 benua, terutama di Eropa tenggara, Asia Barat dan Afrika
Utara.
Bahkan kiprah orang-orang Turki itu telah mencapai Indonesia, ketika
Sultan Aceh pada tahun 1565 membuat deklarasi menjadi pengikut Ottoman.